19 Desember 2009

HIJROH Awal HIJRIYAH

Kota-kota di ex. Karesidenan Madiun ini menjadi sangat luar biasa ramenya pada hari-hari ini 1 Suro atau jika dalam Islam adalah 1 Muharram, sebagian orang mulai percaya saat yang tepat untuk turun gunung 'njajal' kesaktian, sebagian yang lain menggelar 'ngalap berkah' (=mencari barokah) dengan berbagai macem upacara adat.

Yang pasti juga turun gunungnya pesilat dari Setia Hati Tarate dan Setia Hati Winongo, dua perguruan silat yang awalnya menurut cerita orang adalah satu perguruan dan akhirnya terpecah.
Beberapa tahun yang lalu turun gunung nya Pesilat ini membawa ketakutan sendiri bagi warga masyarakat, karena pasti terjadi sambung atau Pertarungan antara kedu Perguruan Silat tersebut, bahkan sampai ada korban jiwa.

Entah mendapat ilmu dari mana bahwa 1 Suro adalah saat yang tepat untuk melakukan pengujian ilmu kanuragan, dan saya juga kurang jelas juga darimana sumber yang menyarankan 1 Muharram adalah saatnya dirayakan dengan kenduri mencari keberkahan.

Lain budaya adat lain pula yang disampaikan sahabat saya waktu saya berada di luar Jawa, tepatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.

" Hijriyah adalah saat Hijrohnya umat Islam dari Makkatul Mukaromah ke Madinatul Munawaroh" beliau bercerita.

" Hijroh-nya Rosul dan pengikutnya karena posisi di Makkah saat itu sangat tidak menguntungkan bagi Beliau dan Sohabat-sohabat, karena permusuhan terhadap Islam dan ummat-nya sudah mencapai puncaknya dan Alloh-pun memerintahkan Nabi beserta ummat Islam untuk Hijroh " lanjut beliau.

"Apakah pada saat itu semua kaum Muslimin juga dengan senang hati semua mengikuti perintah Rosul Pak ?" saya mulai bertanya.

" Ya nggak lah Mas .." jawabnya
" Ada yang dengan senang hati, ada yang berangkat dengan berat hati, ada yang berangkat tetapi dengan ngomel-ngomel dan ada juga yang tidak berangkat, malah ada juga yang menghalangi ummat Islam lainnya untuk tidak berangkat." lanjut beliau.

"Maka Nabi pun bersabda :

'" Barangsiapa yang Hijroh karena harta, maka hanya harta yang ia dapatkan, dan barangsiapa yang hijroh karena wanita maka dia akan mendapatkannya, dan barangsiapa yang Hijroh karena Alloh maka itu sebaik-baik perbuatan"',

sama dengan kita-kita ini mas, jika kita berbuat apa saja karena sesuatu maka kitapun akan mendapatkan sesuatu seperti niatnya" jelasnya lagi.

"Maka dari itu jika kita berbuat kebaikan niatnya harus ditata, hanya mengharap ridho Alloh supaya jangan sampai salah niat yang menjadikan amal tersebut percuma di hadapan Alloh"
nasehatnya.

Lalu pikiran usil saya mulai menggoda,

Lha berarti orang-orang berupacara adat 'ngalap berkah' itu untuk apa ya ? nilai apa yang bisa diambil ? biar rame saja barangkali.
Belum lagi yang tawuran setiap 1 Suro, tentu hal yang mubadzir.

Semoga kita dijauhkan dari amalan-amalan yang mubadzir..Amien..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar