09 April 2012

Bersyukur Lillahi Ta'ala (Niat karena Alloh)

Dalam setiap pengajian yang saya ikuti, semua penyampai 'kajian' selalu mengawali inti materi dengan ajakan untuk Tetap berSyukur, Tetap Niat karena Alloh.

Jumat malam lalu Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan baik waktu maupun tenaga oleh Alloh untuk menghadiri Pengajian rutin yang biasanya sulit saya hadiri.

Seperti biasanya Mas A, seorang Dai sangat muda sekali, saya katakan demikian karena usianya masih dibawah 20 Tahun menaiki mimbar pengajian.

Setelah salam beliau mengucapkan " Bapak dan Ibu yang dimulyakan oleh Alloh, . . .dst sehingga sampai pada kata-kata..Kita harus Tetap Syukur dan Tetap Niat karena Alloh". Dan walaupun sudah hafal ucapan sebagai nasehat awal tetapi saya paling berkesan dan terinspirasi dengan kata-kata itu.

Secara mendalam Bersyukur dijlentrehkan dengan " Kita harus bersyukur kepada Alloh atas segala nikmat yang diberikan oleh Alloh berupa kesehatan, kewarasan, kesempatan, kemampuan materiil dan satu lagi Hidayah Tetap dalam Iman dan Islam " hati saya terasa "Deg"

Lalu dilanjutkan " kenikmatan harta, kesehatan dan lain-lain di dunia ini tidak ada apa-apanya dibanding nikmat bisa menetapi Hidayah, agama Alloh"

Demikian kalimat tersebut seakan mengembalikan ingatan saya belasan tahun yang lalu saat saya belum bisa menceburkan diri dalam hidayah Alloh. Jadi terbayang juga dalil yang disampaikan seseorang yang menginsayfkan saya " Wa kuntum ala syafakhofroti minnanaari fa angkoduku minha "(dan kalian semua ditepi jurang Neraka, maka menyelamatkan Aku (Alloh) darinya (jurang neraka).. al ayah ) QS Ali Imron.

Lebih dalam lagi kita harus menyadarkan diri kita, dengan kenyataan Hidayah yang sampai pada diri ini dan bukan pada orang lain adalah menandakan Diri kita yang hina ini siapapun nama, alamat, orang tua dan dari keturunan manapun darah ini merupakan Manusia Pilihan Alloh. sebagai calon penghuni Surga, akibat kita telah diselamatkan oleh Alloh melalui Hidayah tersebut diatas.


Selebihnya niat adalah sesuatu yang penting bahkan kunci dari amalan kita baik amal ibadah kepada Alloh maupun dalam jejaring masyarakat. Bahkan ada yang menganggap saking pentingnya niat ada Ulama yang 'menambahi' Sholat dengan 'Niat yang diucapkan', walaupun secara dalil (hadist) yang saya pelajari tidak pernah saya temui.

Yarjuna rohmatahu wa yakhofuna adzabahu, mengharap Rohmat Alloh dan takut akan siksa Alloh adalah semacam Almari dimana kita harus menata atau menempatkan hati saat akan melakukan sesuatu.

Sesudah syukur ini tertanam pada diri ini, cobaan apapun baik kesehatan, material dan lain sebagainya InsyaAlloh akan enteng, karena ada Alloh disisi bathin kita.

Dan karena niat hati beramal apapun didunia ini mencari Ridho Alloh, dalam nasehatnya seorang ulama' mengatakan Ridho Alloh adalah dimana manusia Tidak akan Dilarang berbuat apapun oleh Alloh yaitu di alam akhirat tepatnya didalam Surga yang kekal abadi selama-lamanya.

Segala kesalahan dalam tulisan ini adalah semata-mata karena saya adalah manusia biasa yang serba terbatas segalanya. Dan apabila Benar senantiasa karena ilham dan petunjuk Alloh.