23 Desember 2009

AUROT

Pagi itu bersama istri dan anak ke-3 ku berboncengan naik honda menuju sebuah toko karena ada keperluan,

" Mas itu lihat ada mobil bagus keluaran terbaru All New lagi" katanya
"Yaa.. bagus ya, tapi ya mahal dik " jawabku se kenanya

Aku berpikir ternyata istriku juga hafal dengan merek mobil sekaligus bentuknya. Salut deh
gak ketinggalan jaman.

Semua kendaraan berhenti di lampu merah yang terlalu berdekatan satu sama lain, maklum kota kecil tapi lampu bangjo nya terlalu banyak.

Kami berhenti, tidak terlalu lama ada sepasang laki-laki dan perempuan berhenti juga tepat didepan kami.

Pandangan saya konsentrasi ke bangjo yang modern dengan penunjuk waktu nya

" Wihh..masih 49 ..masih lama " aku bicara pada istri

Tiba-tiba istri saya menepuk punggung saya dan berkata :

" Mas coba lihat itu " katanya
"Apa ? " aku bicara agak keras

" Itu loh lihat cewek yang dibonceng sebelah itu loh" terangnya..

" Astaghfirulloh " gumamku ditertawakan istriku


Kaget karena ada wanita memakai celana dan t- shirt yang kekurangan kain alias pendek,
sehingga sampai kelihatan CD di sisi belakangnya.....

"Itulah berpakaian tetapi telanjang " aku serius bicara

"Dia sama dengan yang itu loh dik " aku berbicara sambil menunjuk ke trotoar sebelah kanan

"Apa mas mobil hitam itu toh ?" tanyanya

"Bukan itu loh yang depan-nya." jelasku

"Astaghfirulloh" kata istriku

Kaget juga karena ada orang gila laki-laki memakai celana yang bolong di depan-nya, sehingga bisa terlihat jelas 'anu' nya...

" Hari ini satu-satu yha dik " aku bergurau

Kami pun tertawa bertiga karena si kecil juga ikut tertawa meskipun tidak tahu maksud tawa kami.

Yang pertama adalah orang sehat yang sengaja memakai pakaian kurang senonoh, yang kedua adalah orang tidak sehat dengan pakaian yang tidak disadarinya tidak senonoh, karena dia gila

Kalau sudah begitu sebenarnya siapa yang lebih gilaaa ??

he he he....

19 Desember 2009

HIJROH Awal HIJRIYAH

Kota-kota di ex. Karesidenan Madiun ini menjadi sangat luar biasa ramenya pada hari-hari ini 1 Suro atau jika dalam Islam adalah 1 Muharram, sebagian orang mulai percaya saat yang tepat untuk turun gunung 'njajal' kesaktian, sebagian yang lain menggelar 'ngalap berkah' (=mencari barokah) dengan berbagai macem upacara adat.

Yang pasti juga turun gunungnya pesilat dari Setia Hati Tarate dan Setia Hati Winongo, dua perguruan silat yang awalnya menurut cerita orang adalah satu perguruan dan akhirnya terpecah.
Beberapa tahun yang lalu turun gunung nya Pesilat ini membawa ketakutan sendiri bagi warga masyarakat, karena pasti terjadi sambung atau Pertarungan antara kedu Perguruan Silat tersebut, bahkan sampai ada korban jiwa.

Entah mendapat ilmu dari mana bahwa 1 Suro adalah saat yang tepat untuk melakukan pengujian ilmu kanuragan, dan saya juga kurang jelas juga darimana sumber yang menyarankan 1 Muharram adalah saatnya dirayakan dengan kenduri mencari keberkahan.

Lain budaya adat lain pula yang disampaikan sahabat saya waktu saya berada di luar Jawa, tepatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.

" Hijriyah adalah saat Hijrohnya umat Islam dari Makkatul Mukaromah ke Madinatul Munawaroh" beliau bercerita.

" Hijroh-nya Rosul dan pengikutnya karena posisi di Makkah saat itu sangat tidak menguntungkan bagi Beliau dan Sohabat-sohabat, karena permusuhan terhadap Islam dan ummat-nya sudah mencapai puncaknya dan Alloh-pun memerintahkan Nabi beserta ummat Islam untuk Hijroh " lanjut beliau.

"Apakah pada saat itu semua kaum Muslimin juga dengan senang hati semua mengikuti perintah Rosul Pak ?" saya mulai bertanya.

" Ya nggak lah Mas .." jawabnya
" Ada yang dengan senang hati, ada yang berangkat dengan berat hati, ada yang berangkat tetapi dengan ngomel-ngomel dan ada juga yang tidak berangkat, malah ada juga yang menghalangi ummat Islam lainnya untuk tidak berangkat." lanjut beliau.

"Maka Nabi pun bersabda :

'" Barangsiapa yang Hijroh karena harta, maka hanya harta yang ia dapatkan, dan barangsiapa yang hijroh karena wanita maka dia akan mendapatkannya, dan barangsiapa yang Hijroh karena Alloh maka itu sebaik-baik perbuatan"',

sama dengan kita-kita ini mas, jika kita berbuat apa saja karena sesuatu maka kitapun akan mendapatkan sesuatu seperti niatnya" jelasnya lagi.

"Maka dari itu jika kita berbuat kebaikan niatnya harus ditata, hanya mengharap ridho Alloh supaya jangan sampai salah niat yang menjadikan amal tersebut percuma di hadapan Alloh"
nasehatnya.

Lalu pikiran usil saya mulai menggoda,

Lha berarti orang-orang berupacara adat 'ngalap berkah' itu untuk apa ya ? nilai apa yang bisa diambil ? biar rame saja barangkali.
Belum lagi yang tawuran setiap 1 Suro, tentu hal yang mubadzir.

Semoga kita dijauhkan dari amalan-amalan yang mubadzir..Amien..

15 Desember 2009

Jodoh

Biar satu anak santri, satu anak si tukang parkir, kalau sudah jodoh kan bertemu juga
Biar yang satu 70 tahun yang satu 17 tahun, kalau memang sudah jodoh diranjang pengantin kan bertemu juga ....

Biar satu di istana yang megah satu di kolong jembatan....kalau memang sudah jodoh sah-sah saja
.....
Jodoh tak usah diramal-ramal, tak usah dihayal-hayal...
Kalau dipaksa-paksa sakit rasanya, kalau dipaksa-paksa nanti kecewa. . . .

Demikian kutipan-kutipan bait lagu dangdut Manis Manja Group, selera ndeso tapi saya suka, dan dari yang sering saya dengar yang rasanya masuk akal walaupun terkadang sangat cengeng.


Saya mengutip dari milist yang saya ikuti :


Dari Abu
Huroiroh ra., ia menuturkan,
Datang seorang perempuan kepada Rosulullah SAW seraya berkata, ‘Saya adalah Fulanah binti Fulan.’ Beliau bersabda, ‘Aku telah mengenalmu, lalu apa keperluanmu?’ Dia menjawab, ‘Keperluanku adalah bahwa putra pamanku si Fulan yang ahli ibadah.’ Beliau bersabda, ‘Aku telah mengenalnya.’ Dia berkata, ‘Ia meminangku, maka beritahukan kepadaku apa hak suami atas istrinya. Kalau ia berupa sesuatu yang aku mampu melakukannya, maka aku akan bersedia menikah dengannya.’ 1)

Rasulullah SAW bersabda,

Diantara haknya adalah kalau seandainya rongga hidungnya bercucuran darah dan nanah, lalu ia (istri) menjilatnya dengan lidahnya maka ia belum menunaikan hak suaminya. Dan kalau seandainya layak bagi manusia sujud kepada manusia, niscaya aku perintahkan kepada wanita untuk sujud kepada suaminya apabila ia masuk kepadanya, karena apa yang telah Allah lebihkan kepadanya atas istri.’ 2)

Dia (wanita) berkata,’Demi dzat yang mengutusmu dengan hak, aku tidakakan menikah selama dunia ini ada. (Rowahu al-Bazzar dan al-Hakim) 3)

Dalam riwayat lain milik al-Bazzar, Maka Nabi SAW berkata, ‘Jangan kalian menikahkan mereka kecuali dengan izin dari mereka.’” 4)


Saya pernah mengenal 3 (tiga) orang wanita, dengan masing-masing kisahnya.

Wanita Pertama

Namanya Isti, demikian panggilan sehari-harinya. Dia cantik berkulit bersih dan lulusan Madrasah Aliyah Negeri sekaligus pernah menjadi siswi Pondok di kota saya.

Ayahnya adalah santri di kampung saya. Kami hanya kenal biasa tidak ada yang istimewa diantara kami. Suatu hari dia berkata " Mas aku aku besok nunut yho nyang kutho Malang, oleh nggak ? " (Mas saya mau ngikut ke Kota Malang, boleh nggak ? ).

Saya kaget, kok Mbak Isti yang mau nikah (kebetulan saya tahu sebulan lalu si Rahmat melamar dia dan katanya diterima) mau ikut saya, nanti apa kata orang.

Lalu di rumah ada ibunya Mbak Isti juga bilang ke Emakku katanya mau bilang dia mau di nunutkan anaknya ke Malang.

Emak mewanti-wanti " Le jangan macam-macam lo ya sama si Isti, nanti kalau ada apa-apa Emak yang malu, nanti dipikir kamu yang merusak hubungan Isti sama calon suami-nya yang gagal itu "

"Lho mak gak jadi nikah tah Isti ?, ooooo.... lha emak mau nggak punya mantu dia" aku bicara sekenanya sama Emakku.

"Huss... jangan asal omong" kata Emak.

" Nggak nggak Mak.. lagian si Isti kan jauh lebih tua dari saya.. ha ha ha " kamipun tertawa bersama.

Ceritanya ternyata perjodohan Isti dengan Rahmat batal, lebih tepatnya dibatalkan oleh Bapak-nya walaupun beliau harus malu karena pada awalnya memang dijodohkan dengan Rahmat yang seorang Pegawai Negeri Sipil yang sudah mapan secara ekonomi.

Di luar perkiraan saya ternyata Isti sudah punya tambatan hati yang memang dicintainya, dan apa yang menjadi pilihan Isti tidak salah. Happy Ending lah ceritamengharukan ini.

Sampai sekarang mereka berbahagia dengan segala kesederhanaanya, dengan 3 anaknya yang lucu-lucu.

Salut buat Isti yang pemberani dan mau mengatakan yang memang tidak disukainya, dan ternyata pilihannya juga membahagiakan orang tuanya, karena keluarganya rukun-rukun selalu.

Acungan Jempol juga Bapaknya Isti yang mau mengalah untuk kebahagiaan anaknya, pilihan yang keliru menurutnya saat itu tetapi sesungguhnya benar pada akhirnya.


Wanita Kedua

Cerita yang kedua dari kota tempat perantauan saya, kisah ini menimpa Mbak Ayu, yang berasal dari keluarga taat beragama, kyai tulen dan sekeluarga selalu memelihara budaya para santri, dimana pacaran adalah hal yang dilarang dansaya sangat setuju sekali dengan ini.

Tiba saatnya Mbak Ayu dilamar oleh Iman seorang laki-laki yang di lingkungan kyai 'katanya' bermartabat alias agak kaya.

Dalam hati Mbak Ayu sebetulnya sudah ada Mas Husen yang juga dari keluarga Kyai tetapi kurang mapan secara ekonomi.

Walaupun tidak bisa pacaran layaknya orang-orang muda modern tetapi dari keduanya rupanya telah ada isyarat saling menyukai. Walaupun untuk menyampaikan CINTA -nya mereka hanya berpesan ke sesama teman mereka berdua.

Akhir cerita, tanpa rasa Cinta atau kalau dikutip dari hadist diatas (4) adalah 'tanpa persetujuan' terjadilah pernikahan karena merasa bahwa dia harus 'taat' atau berbakti kepada kedua orang tua-nya.

Setelah berjalan 2 tahun, Iman ternyata mengalami masa surut dalam bisnisnya, jadilah dia bukan orang bermartabat lagi di mata masyarakat, alias biasa-biasa saja.

Ditambah si Iman rupanya tergoda juga dengan wanita yang lain. Serasa lengkap lah kesedihan yang dialami Mbak Ayu, tetapi alhamdulillah dia tetap sabar sampai sekarang. Kalau boleh jujur dia mengatakan demi anak dia bersabar. Saya berpikir 'begitu yha hidup berkeluarga, begitu ya jodoh itu'. Mudah-mudahan akhirnya mereka menemukan Cinta mereka di hari-hari selanjutnya entah besok, lusa, setahun atau tahun-tahun yang akan datang, sehingga sempat menemukan kebahagiaan sebelum ajal menjemput salah satu dari mereka.

Komentar saya adalah sangat disayangkan seorang Kyai lupa akan tuntunan dari Nabi diatas, dan hal ini adalah sebenarnya ujian bagi Pak Kyai tersebut supaya tidak silau akan harta. Betapa berat tugas wanita menjadi seorang istri, sampai-sampai ada seorang wanita di jaman Rosululloh SAW, ketakutan akan tugas tersebut. . . hadist 3)


Wanita Ketiga

Melani nama sang gadis pujaan semua pria ini, termasuk cewek yang gaul pada jaman itu, dia pernah berpacaran mungkin dengan lebih dari satu orang laki-laki. Normal rasanya bagi remaja masa kini hal ini dilakukan, bahkan akan menjadi remaja yang ketinggalan jaman jika tidak pacaran.

Pemikiran yang senada dengan apa yang ada di otak saya sampai usia saya 26 tahun. Normal, wajar dan tidak melanggar norma susila, selama tidak terjerumus ke pergaulan bebas. Tetapi sebenarnya siapa yang bisa menjamin ?

Tentu jika saat ini saya ditanya apakah Pacaran itu wajar ? saya akan jawab TIDAK.

Apakah Pacaran itu boleh ? saya akan jawab TIDAK

Apakah Pacaran itu melanggar norma agama ? tentu YA.

Karena Pacaran adalah kelakuan atau perbuatan yang dekat dengan Zina.

Kembali ke kisah Melani, disaat telah tiba masa nikah ternyata dia belum mempunyai pacar yang sreg di hatinya, sesuai dengan kriteria di dalam catatan buku rumus papa mamanya dan meyakinkan untuk bisa membahagiakan lahir dan bathin.

Melani sangat mendambakan seorang pria yang baik, dan itu adalah keinginan semua wanita yang akan menikah. Tetapi makna BAIK disini sangat multitafsir, kabur dan remang-remang.

Baik bisa dimaknai dengan tidak pernah melanggar hukum negara dan norma mayarakat, bisa pula diartikan pecinta bagi dirinya, keluarga dan anak-anaknya kelak jika sudah menikah.

Baik juga bisa diartikan mampu mencukupi kebutuhan materiil, dirinya dan anak-anaknya nanti.

Sangat jarang dipikirkan BAIK yang hakiki yang berati mampu mengajak dirinya, anak-anaknya kelak hidup di jalan Alloh, hidup dalam kasih sayang dan cita-cita yang tinggi yaitu ridlo Alloh.

Akhirnya menikahlah si gadis pujaan ini dengan pria yang sangat mapan, punya jabatan hasil rekomendasi mamanya yang berhasil juga meyakinkan dirinya akan kebaikan sang calon suami.

Di awal pernikahan Melani jelas bahagia, pengantin baru siapa sih yang enggak saling mencintai, siapa yang enggak sayang-sayangan setiap detik. Itu juga wajar dan manusiawi.

Waktupun itu serasa berjalan sangat cepat sampai juga di titik jenuh bagi Melani menjalani hari-hari menjadi istri, dimana tidak waktu untuk bermanja, saling mengerti saling mencurahkan isi hati.

Dapur sumur kasur, itulah mungkin istilah kasar tapi agak tepat bagi Melani.

Sampai terucap "Aku Bukan Wonder Woman, yang tak butuh kasih sayang ", habis sang suami terlalu semangat mencari nafkah sampai-sampai lupa punya istri.

Wah lucu banget pikirku, masa sih ada orang laki-laki begitu ?

"Eh ..bener lho " kata dia.

"Lha kok kayak sinetron beneran" masih juga aku tersenyum

Akupun merenung mencari-cari alasan sebagai sesama lelaki, kenapa seperti itu. Akhirnya aku ingat teori bahwa kehidupan dunia lelaki ada tiga yaitu Harta, Tahta, Wanita.

"Melani, kamu harus bersyukur karena punya suami yang memenuhi kebutuhan hidupmu secara baik bahkan banyak lebihnya" kataku meyakinkan

"Iya.. tapi aku juga butuh perhatian dan kasih sayang" dia bertahan dengan

"Benar juga ya" kemudian saya diam enggak bisa berkata-kata lagi.


Menyimak cerita tiga wanita tersebut sungguh bisa dibuktikan bahwa hidup manusia tiada ada yang sempurna. Tetapi kewajiban kita hanya bersabar san bersyukur.

Wanita pertama adalah yang palin beruntung diantara ketiganya, dia punya Cinta, kasih sayang tetapi kurang dalam kecukupan materiil nya.

Wanita kedua ini yang sungguh kurang beruntung, tidak ada Cinta juga kurang harta dunia.

Sementara wanita ketiga lebih sedikit beruntung karena walaupun cintanya sementara pudar tetapi masih bisa menikmati keindahan dunia dari sisi yang lain yaitu kemapanan ekonomi.

Yang ideal adalah yang punya ketiga-tiganya. Dalam kisah Nabi dan Rosul mungkin hanya Nabi Sulaiman yang punya Takdir seperti itu bahkan masih juga diberikan kelebihan yaitu Ridho Alloh, beliau punya Harta yang melimpah, Tahta sebagai Raja dan Wanita cantik Ratu Bilqis. dan akhirat dijamin Syurga.. . . . . sungguh sempurna.