21 Agustus 2009

Doa ku di Romadhon Tahun Ini

Hari ini sudah memasuki Bulan Romadhon, jika di penanggalan Jawa setelah jam 1.00 PM sudah berganti hari atau Bulan jika sudah masuk akhir Bulan.

Dari situs jejaring sosial Facebook, Friendster yang sudah turun pamornya sudah bermunculan update status " Marhabban Yaa Romadlon" dari semua Teman yang connect dengan saya maupun dari temannya teman saya.


Semua saling meminta dan memberi maaf, alangkah indahnya dunia saat ini .

Romadhon tahun ini tentunya menjadi Istimewa bagi saya, 'back to Basic' menjadi tujuan saya, artinya basic bulan Romadhon adalah bulan yang dimana - segala pahala dilipatgandakan demikian dengan dosa -, bulan yang lebih baik dari 1000 bulan meminjam istilah dari Al Qur'an.

Seorang penasehat berkata : ' Hidup manusia jika hanya mengejar pahala tentu tidak akan cukup sebagai usaha Masuk Sorga, pintu Taubat dan Ampunan sebenarnya sebagai kunci menjadi tingginya nilai kebajikan manusia'

Alangkah Maha Besar Alloh, dibuka pintu Taubat untuk manusia yang berdosa, disediakan Lipatgandaan Pahala bagi yang mengamal......................Ya Alloh Sungguh Engkau Maha Pengampun......


Ya Alloh Ampunilah dosa-dosa hamba Mu yang hina ini............Amien.........
Ya Alloh Masukkanlah hamba Mu ini kedalam kaum yang bertobat............

04 Agustus 2009

Burung dan Angsa dan Telor-Telor Mereka


Pak Darsono bercerita ringan dengan makna yang dalam bahkan begitu dalam menurut saya. Sebuah makna yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

" Mas Heri " kata beliau sebelum memulai cerita.
" Sampeyan tahu ya Burung Emprit, Ayam dan Banyak (=angsa) ?" tanya Pak Dar.

"Lha inggih pak, memangnya kenapa to Pak Dar" saya menjawab.
"Burung Emprit diqodar oleh Alloh berbentuk kecil juga bisa bertelor, juga ayam bentuk-nya agak besar juga bisa bertelor, demikian halnya dengan Banyak mereka memang diwajibkan bertelor"beliau mulai menjelaskan.

Saya mulai meraba-raba ke arah manakah cerita Pak Darsono ini.

" Alloh mewajibkan umatnya (umat Islam ) untuk berinfaq, zakat dan shodaqoh" lanjut Pak Dar.

Saya diam, kok agak nggak nyambung pikirku, antara Burung, Ayam plus Angsa dengan Infaq, Zakat.............memangnya Nyambung ?

" Burung Emprit bertelor dengan 'ngoyo' (sekuat tenaga) dan yang keluar adalah sebutir telor yang besarnya tidak lebih dari ujung jari kelingking kita, demikian juga dengan ayam yang juga ngoyo mengeluarkan sebutir telornya yang sebesar bola pingpong, demikian juga angsa yang ngoyo mengeluarkan telornya yang hampir sebesar bola tenis"

" Maknanya adalah orang miskin (digambarkan burung Emprit) wajib dengan ngoyo mengeluarkan infaq/zakatnya sesuai dengan kemampuan dan qodarnya sebagai orang miskin. Orang dengan kemampuan menengah (digambarkan Ayam) wajib juga mengeluarkan zakatnya, demikian juga dengan orang kaya"

Alangkah lucu dan tidak adilnya jika Emprit bertelor sebesar telor Angsa atau sebaliknya Ayam bertelor sebesar telor Emprit atau telor Angsa. Tentu si Emprit akan mati karena bertelor.

Jadi semua kewajiban umat disesuaikan dengan kemampuannya.

" Dan Alloh tidak akan pernah memberatkan Umatnya" demikian Pak Dar menutup ceritanya.