04 Agustus 2009

Burung dan Angsa dan Telor-Telor Mereka


Pak Darsono bercerita ringan dengan makna yang dalam bahkan begitu dalam menurut saya. Sebuah makna yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

" Mas Heri " kata beliau sebelum memulai cerita.
" Sampeyan tahu ya Burung Emprit, Ayam dan Banyak (=angsa) ?" tanya Pak Dar.

"Lha inggih pak, memangnya kenapa to Pak Dar" saya menjawab.
"Burung Emprit diqodar oleh Alloh berbentuk kecil juga bisa bertelor, juga ayam bentuk-nya agak besar juga bisa bertelor, demikian halnya dengan Banyak mereka memang diwajibkan bertelor"beliau mulai menjelaskan.

Saya mulai meraba-raba ke arah manakah cerita Pak Darsono ini.

" Alloh mewajibkan umatnya (umat Islam ) untuk berinfaq, zakat dan shodaqoh" lanjut Pak Dar.

Saya diam, kok agak nggak nyambung pikirku, antara Burung, Ayam plus Angsa dengan Infaq, Zakat.............memangnya Nyambung ?

" Burung Emprit bertelor dengan 'ngoyo' (sekuat tenaga) dan yang keluar adalah sebutir telor yang besarnya tidak lebih dari ujung jari kelingking kita, demikian juga dengan ayam yang juga ngoyo mengeluarkan sebutir telornya yang sebesar bola pingpong, demikian juga angsa yang ngoyo mengeluarkan telornya yang hampir sebesar bola tenis"

" Maknanya adalah orang miskin (digambarkan burung Emprit) wajib dengan ngoyo mengeluarkan infaq/zakatnya sesuai dengan kemampuan dan qodarnya sebagai orang miskin. Orang dengan kemampuan menengah (digambarkan Ayam) wajib juga mengeluarkan zakatnya, demikian juga dengan orang kaya"

Alangkah lucu dan tidak adilnya jika Emprit bertelor sebesar telor Angsa atau sebaliknya Ayam bertelor sebesar telor Emprit atau telor Angsa. Tentu si Emprit akan mati karena bertelor.

Jadi semua kewajiban umat disesuaikan dengan kemampuannya.

" Dan Alloh tidak akan pernah memberatkan Umatnya" demikian Pak Dar menutup ceritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar